Senin, 03 Desember 2012

Angin

Perbedaan tekanan udara di berbagai wilayah di muka bumi mengakibatkan terjadinya gerakan massa udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Pola gerakan udara dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu adveksi, konveksi, dan turbulensi. Adveksi adalah gerakan udara yang arahnya mendatar atau horizontal. Konveksi adalah gerakan massa udara dengan arah vertikal. Turbulensi adalah perubahan arah dan kecepatan gerakan udara karena faktor-faktor tertentu. Gerakan massa udara yang arahnya horizontal dikenal dengan istilah angin. Arah dan kecepatan angin diukur dengan alat yang disebut anemometer.


Sistem penamaan angin biasanya dihubungkan dengan arah datangnya massa udara tersebut. Contohnya angin passat tenggara, artinya gerakan massaudara tersebut datangnya dari arah tenggara. Berkaitan dengan gerakan angin, seorang ahli ilmu cuaca dari Prancis Buys Ballot mengemukakan dua pernyataan yang dikenal dengan hukum Buys Ballot. Adapun bunyi hukum tersebut adalah sebagai berikut.
a)   Angin adalah massa udara yang bergerak dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum.
b)   Di belahan bumi utara (BBU), arah gerakan angin dibelokkan kekanan, sedangkan di belahan bumi selatan (BBS) arah angin dibelokan ke kiri.

Pembelokan arah angin seperti dikemukakan tersebut adalah adanya gaya coriolis akibat dari rotasi bumi. Secara umum, sirkulasi gerakan angin di muka bumi dibedakan menjadi dua kelompok utama, yaitu angin umum dan angin lokal.

Angin umum adalah gerakan massa udara yang senantiasa berembus sepanjang tahun dan meliputi wilayah yang luas, contoh angin pasat, angin muson, angin barat, dan angin timur. Sedangkan angin lokal adalah jenis angin yang hanya berhembus di wilayah-wilayah dan waktu-waktu tertentu saja. Contoh: darat, angin laut, angin gunung, angin lembah, angin siklon,angin antisiklon, dan angin fohn.

2 komentar: