Atmosfer berasal dari kata atmos yang berarti uap atau gas dan sphaira atau sphere yang
berarti bola atau lingkungan. Jadi, atmosfer ialah massa udara yang menyelimuti
bulatan bumi. Atmosfer ini penting untuk melindungi bumi dari pemanasan dan
pendinginan yang berlebihan, dari meteor, dan sebagainya. Beberapa gas yang
kandungannya paling banyak di atmosfer, antara lain nitrogen, oksigen, argon,
dan karbondioksida. Jenis gas lain yang walaupun kandungannya sangat sedikit di
udara tetapi sangat bermanfaat bagi kelangsungan makhluk hidup di muka bumi
adalah ozon.
Ozon yang terdapat di stratosfer berfungsi sebagai penyaring sinar
ultraviolet. Sinar ultraviolet yang jumlahnya sedikit ini
sangat bermanfaat bagi kehidupan, seperti
membantu fotosintesis bagi tumbuhan serta membantu
mengubah provitamin D menjadi vitamin D bagi manusia. Sebaliknya, jika sinar
ini tidak disaring
terlebih dahulu oleh ozon, dapat menimbulkan bencana bagi kehidupan di bumi.
Atmosfer
terdiri dari gas-gas yang sifatnya mudah memampat dan mengembang. Karena
merupakan zat, atmosfer juga memiliki berat hingga mengembang ketika mendapat
tekanan udara dan mengerut ketika dingin. Sifat-sifat gas yang terdapat dalam atmosfer antara
lain tidak berwarna, tidak berbau, tidak bisa dirasakan (kecuali dalam bentuk
angin), tidak bisa diraba, dinamis, transparan, dan mempunyai berat. Berikut ini prosentase gas yang terdapat di atmosfer.
|
Pembagian lapisan
atmosfer secara vertikal dibedakan atas dasar perbedaan karakter suhu.
Berdasarkan parameter ini, atmosfer dibedakan menjadi empat lapisan utama,yaitu:
1.
Troposfer
Merupakan lapisan atmosfer paling bawah dengan ketinggian sekitar
0–12 km dari permukaan bumi. Ketebalan troposfer ini berbeda-beda di berbagai
tempat. Di kawasan kutub diperkirakan sekitar 8 km, sedangkan disekitar
khatulistiwa mencapai 16 km. Troposfer langsung
mempengaruhi kehidupan di muka bumi, sebab semua peristiwa cuaca terjadi di
lapisan ini. Dilihat dari parameter suhu, troposfer memiliki kekhasan yang dikenal
dengan istilah gradien thermometrik. Gradien
thermometrik adalah penurunan suhu udara seiring dengan peningkatan
ketinggian dari muka bumi. Penurunan suhu ini berkisar antara 0,5°C–0,6°C
setiap kenaikan 100 meter dari permukaan bumi. Puncak lapisan ini dinamakan
Tropopause memiliki suhu udara sangat rendah, berkisar antara 50°C–60°C.
2.
Stratosfer
Lapisan kedua
atmosfer dinamakan stratosfer, memiliki ketinggian 12–50 km dari permukaan
bumi. Seperti troposfer, ketebalan lapisan ini berbeda-beda di berbagai
wilayah. Lapisan stratosfer yang paling tebal terletak di
kutub, sedangkan di khatulistiwa sangat tipis. Jenis gas yang banyak
terkonsentrasi di stratosfer adalah partikel sulfat dan ozon. Dinamika
perubahan suhu udara di stratosfer kecil sekali bahkan cenderung konstan. Hanya
di beberapa wilayah saja terjadi kenaikan suhu yang sangat kecil seiring dengan
peningkatan ketinggian. Lapisan stratosfer masih dibagi menjadi tiga.
a)
Lapisan isoterm, adalah lapisan stratosfer
paling bawah dengan ketinggian 12-20 km. Pada lapisan ini terkandung butiran
sulfat yang berguna sebagai pembentuk hujan.
b)
Lapisan inversi, adalah lapisan stratosfer
tengah dengan ketinggian 21-35 km. Pada lapisan ini suhu akan semakin tinggi
seiring meningkatnya ketinggian.
c)
Lapisan stratopause, adalah lapisan
stratosfer paling atas dengan ketinggian 36-50 km. Pada lapisan ini terdapat
ozon (O3), yang berfungsi menyerap radiasi sinar ultraviolet dari
matahari sehingga mampu menjaga makhluk hidup yang ada di bumi. Pada lapisan
ini gejala cuaca sudah tidak dijumpai, sehingga keadaannya relatif tenang.
Karena pada lapisan ini gejala cuaca sudah tidak terjadi, maka dimanfaatkan oleh manusia
sebagai jalur penerbangan pesawat yang
menggunakan mesin jet.
3.
Mesosfer
Mesosfer
adalah lapisan udara yang berada pada ketinggian 50-80 km. Ciri utama dari
mesosfer adalah suhu udara tidak stabil, pada bagian bawah suhu udara tinggi,
tetapi semakin naik menjadi semakin menurun ke minimum setelah mendekati
lapisan mesopause, suhu berkisar -950C. Pada lapisan ini gas tidak
terlalu padat dan tidak ada sirkulasi udara. Manfaat dari mesosfer adalah
sebagai penghancur benda angkasa, karena suhu yang tinggi. Pada lapisan
mesosfer sebagian meteor terbakar dan terurai, sehingga dapat melindungi bumi
dari hujan meteor.
4.
Thermosfer atau
ionosfer
Lapisan
termosfer merupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi. Ketinggian berkisar
antara 80-480 km. Makin tinggi lapisan termosfer, maka temperaturnya akan
semakin tinggi pula. Pada kisaran 480 km, suhunya mencapai 1,230C.
sementara pada kisaran tinggi 120 km, suhunya mencapai -380C, dan
pada lapisan paling bawah suhu berkisar antara -950C. Termosfer
adalah zona terakhir atmosfer sebelum menyentuh ruang hampa. Gejala aurora
tercipta di lapisan terbawah termosfer dari kedua kutub. Pada lapisan termosfer
terjadi proses ionisasi. Ionisasi merupakan proses di mana elektron pada
partikel-partikel yang ada pada lapisan termosfer bertambah atau berkurang.
Oleh sebab itu, lapisan ini juga disebut dengan lapisan
ionosfer. Lapisan ionosfer mempunyai peranan penting dalam komunikasi, karena
lapisan ini mampu memantulkan gelombang radio karena adanya peristiwa ionisasi yang menghasilkan listrik, sehingga pemancar yang letaknya jauh pun
mampu diterima daerah lain karena adanya pantulan dari lapisan ini. Lapisan
pemantul gelombang radio disebut lapisan Kennelly Heaviside dan lapisan Apleton.
5.
Eksosfer
Dinamakan eksosfer
karena merupakan lapisan terluar dari atmosfer, di mana pengaruh gaya berat
sangat kecil sehingga benturan udara jarang terjadi. Lapisan eksosfer berada
pada ketinggian rata-rata lebih dari 480 km dari permukaan
bumi. Pada lapisan ini gerakan atomnya sudah tidak beraturan, molekul udara
bergerak bebas, sehingga kondisi udaranya sangat renggang. Lapisan ini sering
disebut dengan lapisan antarplanet atau geostasioner.
Lapisan ini terdapat sedikit gas. Hidrogen merupakan unsur penyusun utamanya.
Visit : http//:www.doniblo.blogspot.com
BalasHapus