Jumat, 07 Desember 2012

Wisata Karanganyar

 1. Cemoro Kandang

Gerbang Cemoro Kandang
Cemoro Kandang terletak di desa Gondosuli pada koordinat 739’47” LS dan 111o11’13” BT  dengan ketinggian 1909 m dpal. Cemoro Kandang merupakan gerbang pendakian Gunung Lawu selain gerbang pendakian Cemoro Sewu (Magetan, Jawa Timur). Objek wisata ini juga dipercaya oleh sebagian masyarakat sebagai tempat untuk bermeditasi. Pada bulan Suro banyak masyarakat yang pergi ke Puncak Lawu untuk mengikuti jalanya upacara ritual “Labuhan” yang dilakukan oeh kerabat Keraton-keraton Jawa, upacara tersebut bertujuan untuk memperingati moksanya (bahasa sansekerta: dalam konsep agama Hindu dan Budha berarti lepas dari kehidupan duniawi) 



Raja Brawijaya V yang kemudian bergelar “Sunan Lawu” pada abad ke-15. Masyarakat percaya jika pada Bulan Suro tersebut melakukan pendakian di Puncak Lawu maka niscaya permintaanya akan terpenuhi.

Puncak Pass 1830 m dpl

Gunung Lawu

2. Air Terjun Grojokan Sewu


Grojogan Sewu
Grojogan Sewu merupakan salah satu air terjun yang terletak di Kelurahan Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Air terjun Grojogan Sewu terletak di lereng Gunung Lawu. Grojogan Sewu terletak sekitar 27 km di sebelah timur Kota Karanganyar. Air terjun Grojogan Sewu merupakan bagian dari Hutan Wisata Grojogan Sewu. Secara astronomis yaitu 7o39’41,2” LS dan 11107’42,9” BT dengan ketinggian 1107 meter dpal.
Hutan Wisata Grojogan Sewu memiliki luas 20 Ha. Kawasan hutan ini banyak ditumbuhi berbagai jenis pohon hutan dan dihuni oleh sekelompok binatang. Flora yang ada adalah pinus, kaliandra, dammar, bendo. Untuk faunanya adalah kera ekor panjang, tupai, dan beberapa jenis burung.

Biaya masuk untuk obyek wisata Grojogan Sewu sebesar Rp. 6.000,00 untuk wisatawan dalam negeri, dan Rp. 19.000 untuk wisatawan mancanegara.

Beberapa fasilitas dari hutan wisata ini antara lain:
  • Taman Binatang Hutan
  • Kolam renang
  • Tempat istirahat
  • Kios makanan
  • Cinderamata
  • Mushola
  • MCK

Selamat Datang
Kolam Renang
Penjual Sate Ayam / Kelinci

3. Air Terjun Jumog

Air Terjun Jumog
Air terjun Jumog terletak di Dusun Berjo yang dibangun pada tanggal 7 agustus 2004 atas kerjasama Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) desa Berjo dan pemerintahan Kabupaten Karanganyar.  Lokasinya berada pada 7o37’49,9” LS dan 111o07’33,0” BT dengan ketinggian 976 m dpal. Aliran Air Terjun Jumog memiliki tiga cabang, yaitu Klueng, Kusumajati dan Jubleg. Air murni yang berasal dari sumber mata air sepanjang tahun merupakan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing maupun wisatawan domestik.
Disamping itu akses jalan masuk yang datar juga sangat menguntungkan bagi para wisatawan. Keadaan di sekitar air terjun sangat asri dan sekitar pukul 09.45 WIB pelangi akan terlihat selama kurang lebih satu jam. Di tempat wisata ini para wisatawan dapat menikmati pemandangan dan pesona keindahan Air Tejun Jumog, bersantai sambil menikmati aliran air, bermain di arena bermain yang disediakan, berenang di kolam renang yang telah ada, atau mencicipi sate kelinci yang dijual di dalam maupun di luar tempat wisata. Biaya untuk masuk obyek wisata ini adalah Rp. 3.000,00.


4. Air Terjun Parang Ijo

Air Terjun Parang Ijo
Daerah wisata Parang Ijo terletak di desa Girimulyo, Kecamatan Ngargoyoso. pada koordinat 07o37’17,5’’ LS dan 111o08’01’’ BT dengan ketinggian 1118 meter dpal.  Air terjun ini menawarkan pemandangan yang indah tidak kalah dengan air terjun lainnya di Karanganyar. Selain keindahan air terjun, di sekitar lokasi ini juga terdapat fasilitas lainnya. Antara lain gardu pandang dan sarana bermain untuk anak-anak. Lokasi wisata ini juga sudah disempurnakan dengan adanya taman air dan kolam renang yang ingin mandi, telah disediakan kamar mandi dan ruang ganti yang bersih. Obyek wisata air terjun Parang Ijo, menyediakan berbagai venue dengan berbagai menu makanan, yang menjadi favorit adalah sate ayam dan kelinci.









5. Tlogo Mardido

Tlogo Mardido
Tlogo atau telaga Madirdo merupakan danau kecil yang airnya bersumber dari mata air di lereng Gunung Lawu. Telaga tersebut menjadi tumpuan kehidupan warga karena airnya yang tak pernah surut meski musim kemarau dan tak pernah penuh di saat musim penghujan. Telaga Madirdo terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Lokasinya berada pada 7o38’19,9” lintang selatan dan 111o07’46,8” bujur timur dengan ketinggian 1100 meter dpal. Telaga ini memiliki potensi yang layak untuk di kembangkan menjadi obyek wisata unggulan bagi Desa Berjo sebagaimana yang di impikan warga Berjo pada umumnya. Keberadaanya sangat berdekatan dengan berbagai obyek wisata seperti  Situs Planggatan, Candi Sukuh dan Air Terjun Jumog.


6. Kebun Teh Kemuning


Kebun Teh Kemuning
Perkebunan teh yang terdapat di Kabupaten Karanganyar ini merupakan salah satu tujuan wisata di Jawa Tengah. Pesona alam pegunungan yang masih asri, klimnya sejuk dengan suhu rata-rata 21,5o C membuat lokasi ini sangat nyaman untuk dikunjungi.  Lokasi tepat perkebunan ini ada di pada koordinat 07o35’43’’ LS dan 111o08’02’’ BT Ketinggian tempatnya berkisar 1120 m dpl.

Kawasan Kemuning berada di antara Candi Sukuh dan Candi Cetho. Untuk menuju tempat tersebut, tidak sulit. Kita bisa memakai kendaraan pribadi ataupun angkutan umum dengan rute Karangpandan, Ngargoyoso, dan Jenawi. Pemerintah Karanganyar telah memperbaiki jalan raya sepanjang enam kilometer yang menghubungkan Candi Sukuh dan Candi Cetho melalui Kemuning. 



Menunggu Mobil Pengangkut
Pemetik Teh
Kebun Teh Kemuning

Gubug DI Tengah Kebun Teh

7. Astana Giribangun


Astana Giri Bangun
Komplek makam bagi keluarga istri mantan Presiden Indonesia ke-2 Hajah Fatimah Tien Soeharto, termasuk didalamnya terdapat makam mantan presiden  H.M. Soeharto. Lokasinya berada di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, sekitar 35 km dari Surakarta. Secara astronomis terletak 7o 39’08,9” LS dan 111o 04’16,4” BT dengan ketinggian 680 meter dpal.pada Makam ini dibangun di atas sebuah bukit, tepat di bawah Astana Mangadeg, komplek pemakaman para penguasa Mangkunegaran, salah satu pecahan Kesultanan Mataram. Pemilihan posisi berada di bawah Mangadeg itu bukan tanpa alasan untuk tetap menghormat para penguasa Mangkunegaran, mengingat Ibu Tien Soeharto adalah keturunan Mangkunegoro III. Komplek makam ini memiliki tiga tingkatan cungkup (bangunan makam) yang secara keseluruhan terdapat 17 makam.

H. M. Soeharto
Pintu utama Astana Giribangun terletak di sisi utara. Sisi selatan berbatasan langsung di jurang yang di bawahnya mengalir Kali Samin yang berkelok-kelok indah dipandang dari areal makam. Terdapat pula pintu di bagian timur kompleks makam yang langsung mengakses ke Astana Mangadeg


Presiden SBY Menaruh Bunga di Makam Pak Harto
Selain bangunan untuk pemakaman, terdapat sembilan bangunan pendukung lainnya. Di antaranya adalah masjid, rumah tempat peristirahatan bagi keluarga Soeharto jika berziarah, kamar mandi bagi peziarah utama, tandon air, gapura utama, dua tempat tunggu atau tempat istirahat bagi para wisatawan, rumah jaga dan tempat parkir khusus bagi mobil keluarga.

Di bagian bawah, terdapat ruang parkir yang sangat luas. Di areal ini terdapat beberapa kios pedagang yang berjualan suvenir maupun makanan untuk melayani peziarah dan wisatawan. Astana Giri Bangun dibangun pada Tahun 1974 oleh Yayasan Mangadeg Surakarta, dan diresmikan penggunaannya para Tahun 1976. Peresmian itu ditandai dengan pemindahan sisa jenazah Soemaharjomo (ayahanda Ibu Tien Soharto) dan Siti Hartini Oudang (kakak tertua Ibu Tien Soeharto), yang keduanya sebelumnya dimakamkan di Makam Utoroloyo, salah satu makam keluarga besar keturunan Mangkunegaran yang berada di Kota Solo.
 
8. Candi Sukuh


Candi Sukuh


Candi Sukuh adalah sebuah kompleks candi agama Hindu yang terletak di lereng kaki Gunung Lawu pada ketinggian kurang lebih 1.196 m dpl atas permukaan laut pada koordinat 07o37’39’’ Lintang Selatan dan 111o07’50,65’’ Bujur Barat. Candi ini terletak di Dukuh Berjo, Desa Sukuh, Kecamatan Ngargoyoso. Candi ini dikategorikan sebagai candi Hindu karena ditemukannya obyek pujaan Lingga dan Yoni. Candi ini digolongkan kontroversial karena bentuknya yang kurang lazim dan karena banyaknya obyek-obyek lingga dan yoni yang melambangkan seksualitas. Candi Sukuh dibangun pada sekitar abad XV, dari permukaan air laut ketinggiannya sekitar 910 M. Kompleks Situs purbakala Candi Sukuh mudah dicapai dengan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat, dengan jarak 27 km dari kota Karanganyar. Didukung panorama alam yang Sangat indah kawasan Candi Sukuh diharapkan mampu menjadi objek wisata andalan bagi Desa Berjo dan Kabupaten Karanganyar.



Relief Candi Sukuh

Relief Candi Sukuh (Melambangkan Seksualitas)
9. Candi Ceto


Gerbang Candi Ceto
Merupakan sebuah candi bercorak Hindu peninggalan masa akhir pemerintahan Majapahit (abad ke-15). Laporan ilmiah pertama mengenainya dibuat oleh Van de Vlies pada 1842. A.J. Bernet Kempers juga melakukan penelitian mengenainya. Ekskavasi (penggalian) untuk kepentingan rekonstruksi dilakukan pertama kali pada Tahun 1928 oleh Dinas Purbakala Hindia belanda. Berdasarkan keadaannya ketika reruntuhannya mulai diteliti, candi ini memiliki usia yang tidak jauh dengan Candi Sukuh. Lokasi candi berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, terletak pada koordinat 07o35’44,7’’ Lintang Selatan dan 111o09’28,4’’ Bujur Barat dengan ketinggian 1490 meter dpal. Sampai saat ini, komplek candi digunakan oleh penduduk setempat yang beragama Hindu sebagai tempat beribadah. Di sekitar komplek Candi Cetho pada saat ini terdapat patung Dewi Saraswati sumbangan dari pemerintah Kabupaten Gianyar Bali. Patung Dewi Saraswati ini melambangkan ilmu dan pengetahuan.


Sisi Dalam Candi Ceto

Upacara Keagamaan di Candi Ceto

Arca Kelamin Yang Di Keramatkan
(Seksualitas)
  
10. Agrowisata Sondokoro


Sondokoro (Monumen Mesin Giling)
Agrowisata Sondokoro berada di komplek Pabrik Gula Tasikmadu yang dikembangkan menjadi suatu objek wisata. Agrowisata ini terletak di desa Buran, kecamatan Tasikmadu dengan koordinat 07o34’27,4’’ LS dan 110o55’53,2’’ BB dengan ketinggian 187 m dpal. Pabrik gula ini dibangun pada masa pemerintahan KPAA Mangkunegara ke IV. Banyak peninggalan Raja-Raja Mangkunegara IV tersebut yang dapat dilihat di Agrowisata Sondokoro diantaranya Kremoon yaitu gerbang kereta yang digunakan oleh KPAA Mangkunegara IV untuk meninjau perkebunan tebu, Lorri Bader yang sarat dengan mistis,dan loco Doen. Masyarakat lingkungan pabrik gula menamai loco Doen karena apabila loco tersebut datang selalu membunyikan peluit yang berbunyi Doen-Doen.




Banyak pilihan yang disajikan kepada pengunjung antara lain refleksi ikan,kolam renang, flying fox, panggung hiburan,serta resto. Suasana lingkungan yang tenang dan teduh di kelilingi pohon-pohon tua yang langka berusia ratusan tahun. Spoor Tebu merupakan atraksi utama yang ditawarkan Agro Wisata Sondokoro, spoor atau kereta ini merupakan kereta kuno yang digerakan dengan mesin uap tahun 1700 buatan Jerman. Dengan gaya arsitektur bangunan dari jaman Belanda menjadikan bangunan dikompleks agrowisata sondokoro menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Beberapa rumah yang dijadikan fasilitas cottage dan guest house dengan fasilitas modern dapat dijadikan pilihan untuk singgah disana.


Kereta Api Wisata
Iguana di Sondokoro
Area Bermain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar